Selasa, 02 Juni 2009

19.50

19.50
sebuah waktu yang setiap hari ada
tapi memorinya tak akan pernah terulang

19.50
mendengar kata yang tak bersahabat
uji aku untuk terus bertahan

19.50
waktu paling menyakitkan
hempaskan aku k relung kerinduan yang paling dalam

19.50
seandainya dapat ku putar waktu
tak akan ku biarkan waktu itu terjadi

19.50
mencoba merelakan walaupun sulit
berusaha tenang walaupun hati gundah gulana

19.50
seandainya matahari dapat menyinari malam
aku pun ingin menukar hidupku dengan matinya

19.50
resah tiada arti
gundah gulana kembali meraja

19.50
menguak memori yang telah pudar menjadi indah
menimbulkan tanya apa yang akan terjadi nantinya

sekarang , 19.50 telah berlalu . mungkin semuanya tak mengerti apa itu 19.50 . 19.50 adalah waktu yang menyakitkan bagiku untuk menerima kenyataan . 19.50 adalah terbukanya jalan k surga untuknya (':
19.50 adalah kematian ketiga yang kurasakan . orang yang begitu berarti telah tiada . semoga tak ada lagi kematian keempat dst . jika ada biarkan aku yang merasakan . aku rela berkorban bagi mereka smua .
mungkin memang tak banyak yang dapat kuberikan untuknya . hanya senyumanku yang kuberi ketika ia berkata . hanya sentuhan tangan ku yang kuberi ketika ia merasakan sesak nafas . dan hanya belaian dan air mata yang kuberi ketika ia tertidur lelap .
meski raganya telah mati aku merasa jiwanya masih hidup di sisiku . tak banyak yang ku kuak dari dirinya . hanya tentang wayang yang ku ketahui tentangnya . mengingatnya begitu menyukai wayang hanya rasa bangga yang kurasa . karena ku bisa dekat dengannya karena wayang .
entah apa yang terjadi hari esok tanpanya aku tak tahu . hanya berharap yang terbaik bagi smuanya .

selamat jalan opa ku tersayang (': biarkan matahari bersinar jangan takut . biarkan hari mu gelap karena aku akan menjadi lentera bagi hidupmu . biar pun raga mu tlah tiada , aku kan terus menyayangimu dalam hati hingga nanti kita bertemu d alam lain .
semoga opa tenang d atas sana . lala sayang opa (':

Tidak ada komentar:

Posting Komentar